Orang dengan gejala osteoporosis biasanya tidak ingat riwayat jatuh atau trauma lain yang mungkin menyebabkan patah tulang, misalnya di tulang belakang atau kaki. Fraktur kompresi tulang belakang dapat mengakibatkan berkurangnya tinggi badan dengan postur bungkuk. Fraktur di tempat lainseperti pinggul atau tulang pergelangan tangan biasanya disebabkan karena pernah jatuh.
Secara umum, tidak ada gejala pada tahap awal karena penyakit biasanya berkembang secara bertahap. Inilah mengapa osteoporosis dikenal sebagai “penyakit diam”. Ketika gejala memang terjadi, mereka dapat bervariasi tergantung pada individu, keparahan, dan faktor lainnya.
Ciri-ciri osteoporosis pada umumnya adalah fraktur pergelangan tangan, tulang belakang atau pinggul. Fraktur umumnya terjadi ketika penyakit ini sudah dalam tahap lanjut, di mana penipisan tulang yang parah dan kerusakan sudah terjadi. Pada tahap akhir, gejala osteoporosis dapat meliputi:
1. Sakit punggung (semakin parah jika telah terjadi patah tulang)
2. Nyeri tulang (atau biasa orang awam kenal dengan sensasi ngilu)
3. Fraktur
4. Tinggi berkurang (akibat pembungkukan tulang), Postur bungkuk (kifosis)
5. Sakit leher (semakin parah jika terjadi patah tulang belakang)
2. Nyeri tulang (atau biasa orang awam kenal dengan sensasi ngilu)
3. Fraktur
4. Tinggi berkurang (akibat pembungkukan tulang), Postur bungkuk (kifosis)
5. Sakit leher (semakin parah jika terjadi patah tulang belakang)
Waspadai Gejala Osteoporosis!
Banyak orang bingung membedakan antara osteoporosis dengan arthritis dan umumnya mereka yang terkena osteoporosis namun menyangka dirinya terkena arthritis menunggu gejala seperti pembengkakan dan nyeri sendi terjadi sebelum berkonsultasi ke dokter. Namun, mekanisme yang menyebabkan radang sendi sangat berbeda dari yang pada osteoporosis, padahal gejala osteoporosis akan baru disadari ketika sudah dalam tahap lanjut.
Pada tahap lanjut dimana terjadi kehilangan tulang yang lebih cepat dibandingkan pembentukan tulang baru secara drastis akan sangat mudah diketahui seseorang terkena osteoporosis. Patah tulang (vertebra/tulang punggung, pinggul, lengan, dan tulang lainnya) ini sering terjadi setelah trauma, seperti membungkuk, mengangkat, melompat, atau jatuh dari posisi berdiri.
Yang perlu dicegah adalah sakit, cacat, dan kelemahan yang umum pada tahap terakhir dari penyakit osteoporosis. Fraktur kompresi tulang belakang awal mungkin tidak terdeteksi untuk waktu yang lama, tapi setelah sebagian besar kalsium telah hilang, tulang belakang mulai runtuh, secara bertahap menyebabkan postur bungkuk disebut kifosis. Meskipun hal ini biasanya tidak nyeri, kifosis menyebabkan pasien berkurang tinggi badannya dan hilang rasa percaya diri.
Delapan Cara Menjaga Tulang Tetap Kuat |
1. Konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D. Ada beberapa jenis makanan yang dapat memenuhi fungsi ini, yang terdapat pada sayuran berwarna hijau tua, brokoli, sardines, salmon, kerang dan produk susu.
2. Usahakan tidak mengkonsumsi padi-padian penuh dan makanan tinggi kalsium di saat yang sama. Padi-padian penuh mengikat kalsium dan mencegah kelancaran penyerapannya.
3. Nikmati makanan yang berisi belerang. Yang terbaik terdapat pada garlic dan bawang.
4. Hindari makanan atau minuman yang mengandung fosfat seperti soft drink. Makanan dan minuman yang mengandung fosfat membuat tubuh kita mengeluarkan kalsium.
5. Kurangi atau hindari makanan dengan protein hewani yang tinggi. Makanan tinggi protein menyebabkan kalsium menguap dari tubuh Anda.
6. Kurangi konsumsi kafein.
7. Berolah raga rutin setiap hari. Latihan mengurangi berat badan, seperti lari, angkat beban atau menari, bagus untuk kesehatan tulang.
8. Konsumsi suplemen kalsium, magnesium dan vitamin D jika Anda tak yakin dengan pola makan yang biasa dilakukan