•Manusia tergantung dari beragam
stimulus sensori untuk memberi makna dan kesan pada kejadian yang telah terjadi
pada lingkungan mereka
•Beragam stimulus tersebut
merupakan dasar dalam pembentukan persepsi yang datang dari banyak sumber
melalui:
–Indera penglihatan (visual)
–Indera pendengaran (auditori)
–Indera perabaan (taktil)
–Indera penciuman (olfaktori)
Selain 5 panca indera, tubuh juga
mempunyai indera yang lain:
•Indera kinestetik yang memungkinkan seseorang
menyadari posisi dan pergerakan bagian tubuh tanpa melihatnya.
•Indera stereognosis yang memungkinkan seseorang
untuk mengenali ukuran, bentuk dan tekstur benda.
Stimulus
yang bermakna memungkinkan seseorang untuk belajar,
berfungsi secara sehat dan berkembang dengan
normal
Definisi
•Sensori adalah stimulus atau
rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera)
•Persepsi adalah daya mengenal
barang, kualitas atau hubungan serta perbedaan antar hal yang terjadi melalui
proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah mendapat rangsang melalui
indera
Sensasi Normal
•Penerimaan, persepsi dan reaksi adalah 3
komponen setiap pengalaman sensori
•Dalam menjalankan fungsinya organ sensori
berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang berfungsi sebagai reseptor dan
penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah persepsi yang dapat menimbulkan
reaksi dari individu
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
fungsi
sensori
1.
Usia
–Bayi
tidak
bisa
membedakan
stimulus sensori
karena
jalur
sarafnya
belum
matang
–Lansia
mengalami
perubahan
degeneratif
pada
organ sensori
dan
fungsi
persyarafan
sehingga
mengalami
penurunan
ketajaman
& lapang
pandang,
penurunan
pendengaran,
perubahan
gustatori
dan
olfaktori,
dll.
2.
Medikasi
–Beberapa
antibiotika
(mis:
streptomisin,
gentamisin)
bersifat
ototoksik
dan
secara
permanen
dapat
merusak
syaraf
pendengaran
–Kloramfenikol
dapat
mengiritasi
syaraf
optik
–Obat
analgesik,
narkotik,
sedatif
dan
antidepresan
dapat
mengubah
persepsi
stimulus
3.
Lingkungan
•Stimulus lingkungan
yang terlalu
berlebih
(ramai/bising)
dapat
menimbulkan
beban
sensori
yang berlebih,
yang biasanya
ditandai
dengan
kebingungan,
disorientasi
dan
tidak
mampu
membuat
keputusan
•Stimulus lingkungan
yang terbatas
(mis:
isolasi)
dapat
mengarah
pada
deprivasi
sensori
•Kualitas lingkungan
yang buruk
juga
dapat
memperparah
keruakan
sensori.
Mis:
penerangan
yang buruk,
lorong
yang sempit.
4.
Tingkat kenyamanan
•Nyeri dan
kelelahan
mengubah
cara
seseorang
berpersepsi
dan
bereaksi
terhadap
stimulus
5.
Penyakit
yang diderita
•Katarak dapat
menyebabkan
penurunan
penglihatan
•Infeksi pada
telinga
dapat
menyebabkan
gangguan
pendengaran,
dll.
6.
Merokok
•Penggunaan tembakau
yang kronik
dapat
menyebabkan
atrofi
ujung2 saraf
pengecap
sehingga
mengurangi
persepsi
rasa
7.
Tindakan
medis
•Intubasi endotrakea
menyebabkan
kehilangan
kemampuan
bebicara
sementara.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
persepsi
1.
Gangguan
Otak
•Kerusakan otak,
keracunan,
obat
halusinogenik
2.
Gangguan
jiwa
•Keadaan emosi
tertentu
dapat
mengakibatkan
ilusi
•Psikosa dapat
menyebabkan
halusinasi
3.
Pengaruh
lingkungan
sosiobudaya
•Mempengaruhi
persepsi
karena
penilaian
sosiobudaya
yang berbeda
Perubahan Sensori
1.
Defisit
Sensori:
suatu
kerusakan
dalam
fungsi
normal penerimaan.
Klien
tidak
mampu
menerima
stimulus tertentu
(mis:
buta,
tuli)
atau
stimulus
menjadi
distorsi
(mis:
penglihatan
kabur
karena
katarak)
•Klien
dengan
defisit
sensori
dapat
berperilaku
dalam
cara2 yang adaptif
atau
maladaptif
2.
Deprivasi
sensori
•Klien
mengalami
stimulasi
yang tidak
adekuat
kualitas
dan
kuantitasnya
seperti
stimulus yang monoton atau
tidak
bermakna.
Pengurangan
stimulus
tersebut
dapat
secara
sengaja
maupun
tidak
sengaja.
•Tiga
jenis
deprivasi
sensori
adalah:
a.Kurangnya
input sensori,
mis:
berada
di ruangan
yang gelap.
b.Eliminasi
perintah/makna
dari
input,mis:
berada
di lingkungan
asing
c.Restriksi
dari
lingkungan,
mis:
tirah
baring, lingkungan
yang monoton
3. Beban sensori yang berlebihan
–Suatu keadaan dimana seseorang
menerima banyak stimulus sensori dan
tidak dapat secara persepsual untuk
menghiraukan stimulus tertentu atau
secara selektif mengabaikan beberapa
stimulus
–Stimulasi snsori yang berlebihan
mencegah otak untuk berespons secara
tepat atau mengabaikan stimulus tertentu
–Toleransi orang oleh beban
sensori dapat bervariasi oleh tingkat
kelelahan, sikap dan kesehatan emosional
dan fisik
Efek Deprivasi
Sensori
1.
Kognitif
•Penurunan kapasitas
belajar,
ketidakmampuan
berpikir
atau
menyelesaikan
masalah,
disorientasi,
berpikir
aneh,
peningkatan
kebutuhan
untuk
sosialisasi
2.
Afektif
•Kobosanan, kelelahan,
kecemasan,
kelabilan
emosional,
peningkatan
kebutuhan
untuk
stimulasi
fisik
3.
Persepsi
•Terjadi disorganisasi
persepsi
pada
koordinasi
visual, persepsi
warna,
pergerakan
nyata,
keakuratan
taktil,
kemampuan
menilai
ruang
dan
waktu.
Perubahan persepsi
1.
Halusinasi
•Pencerapan tanpa
adanya
rangsang
apapun
pada
panca
indera
seorang
pasien,
yang terjadi
dalam
keadaan
sadar/bangun
2.
Ilusi
•Interpretasi
atau
penilaian
yang salah
tentang
pencerapan
yang sungguh
terjadi
pada
panca
indera,
mis:
bunyi
angin
didengarnya
seperti
dipanggil
nama,
bayangan
daun
dilihat
seperti
orang
3.
Depersonalisasi
•Perasaan aneh
tentang
dirinya
atau
perasaan
bahwa
pribadinya
sudah
tidak
seperti
biasa
lagi,
mis:
pengalaman
diluar
tubuh,
salah
satu
bagian
tubuhnya
bukan
kepunyaannya
lagi
4.
Derealisasi
–Perasaan aneh
tentang
lingkungannya
yang tidak
sesuai
dengan
kenyataan,
mis:
merasakan
segala
sesuatu
seperti
dalam
mimpi
5.
Gangguan
somatosensorik
pada
reaksi
konversi
–Mis: anastesi,
parastesi,
gg
penglihatan,
perasaan
nyeri,
makropsia/mikropsia
6.
Gangguan
psikofisiologik
–Gejala atau
gangguan
pada
bagian
tubuh
yang disebabkan
oleh
gangguan
emosi,
mis:
pada
kulit
urtikaria,
pada
otot
dan
tulang
LBP, pada
pernafasan
timbul
sesak/asma,
pada
jantung
terjadi
palpitasi,
pencernaan
mual/muntah
diare,
perkemihan
sering
berkemih,
mata
berkunang2, telinga
tinitus
7.
Agnosia
–Ketidakmampuan
untuk
mengenal
dan
mengartikan
pencerapan
sebagai
akibat
kerusakan
otak
Peran perawat dalam lingkup
persepsi sensori
•Peranan
atau
tingkah
laku
perawat
yang diharapkan
dan
dinilai
ole
hmasayarakat
dalam
memberikan
pelayanan
pada
klien:
1.Sebagai
pelaksana
keperawatan
(caregiver)
2.Sebagai
pendidik
( teacher )
3.Sebagai comunicator
4.Sebagai
penasehat
( counselor )
5.Sebagai
researcher
6.Sebagai
pembela
( advocate )
7.Sebagai
Manajer
Kiat dalam keperawatan
•Nursing is caring
•Nursing is believing in others
•Nursing is respecting
•Nursing is learning
•Nursing is trusting
•Nursing is believing in self